Barisan pertama kirab diawali oleh pasukan banser, kemudian santri dari beberapa ponpes di Surabaya, dan beberapa kiai. Pemberangkatan dari PCNU Surabaya dibuka oleh Ketua DPRD Jawa Timur, Abdul Halim Iskandar.
Dalam pidato pembukaan, Halim yang juga menjabat sebagai Ketua DPW PKB Jatim, mengimbau masyarakat NU tidak terlalu mempermasalahkan adanya orang atau kelompok yang tidak setuju adanya hari santri nasional. Tujuannya, agar tidak terjadi konflik sesama warga negara Indonesia.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Hari santri memang ada yang tidak setuju. Jadi, biarkan anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu," ujar Halim, di hadapan ribuan warga NU di Surabaya, Minggu (18/10/2015).
Halim mengatakan, jika Presiden Jokowi sudah menetapkan hari santri nasional pada 22 Oktober. Sebab, pada tanggal tersebut pernah terjadi resolusi jihad yang dilakukan para santri dan kiai untuk merebut kemerdekaan RI.
Sementara, kirab yang diberangkatkan dari PCNU, secara resmi juga diberangkatkan oleh Wagub Jatim, Syaifullah Yusuf ke Jakarta secara estafet.
Seratus santri perwakilan diberangkatkan dari Tugu Pahlawan secara estafet menuju Tugu Proklamasi Jakarta, melalui jalur pantura, seperti Gresik, Tuban, Lamongan dan sebagainya. Sampai Jakarta, kabarnya mereka akan disambut Presiden Joko Widodo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)
