"Kita berharap semoga tidak ada lagi penambahan jumlah pasien hepatitis A di Pacitan," kata Kepala Dinkes Jatim Kohar Hari Santoso, Selasa, 2 Juli 2019.
Wabah hepatitis A di Pacitan terjadi sejak bulan Ramadan lalu. Penularannya terjadi melalui buah-buahan yang diduga terkontaminasi penderita penyakit tersebut.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Rupanya ada yang terkontaminasi tapi setelah itu mulai dari penyebaran yang lebih luas dari seseorang yang sakit sehingga menyebar luas," ujarnya.
Dinkes Jatim bersama Pemerintah Daerah Pacitan terus berupaya menangani wabah penyakit tersebut. Di antaranya penelitian epidemologi dan menggencarkan sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
"PHBS ini soal bagaimana masyarakat buang air besar, cuci tangan, terus air minumnya. Kemudian bagaimana makanan tidak terkontaminasi dan masyarakat tidak membuang sampah sembarangan," kata Kohar.
Data Dinkes Jatim menunjukkan penderita hepatitis A di Kabupaten Pacitan mencapai 975 orang. Penderita meningkat dari data terakhir 27 Juni lalu yang menunjukkan penderita mencapai 824 orang.
"Kemudian pada 29 Juni naik menjadi 924 orang, disusul 30 Juni kembali naik menjadi 957 orang, dan data terbaru hari ini mencapai 975 orang," ujarnya.
Jumlah penderita Hepatitis A tersebut tersebar di beberapa wilayah di Pacitan. Di antaranya, Kecamatan Sudimoro sebanyak 527 orang, Ngadirojo 176 orang, Sukorejo 82 orang, Tulakan 69 orang, Wonokarto 54 orang, Arjosari 33 orang, Bubakan 25 orang, Tegalombo lima orang dan Ketrowonojoyo empat orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SUR)