Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan tak memberikan fasilitas penampungan permanen untuk warga eks-Gafatar yang dipulangkan dari Kalimantan Barat. Mereka hanya menginap selama empat hari di gedung milik Dinas Kesehatan dan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jatim yang berada di kawasan Margorejo, Surabaya.
Selama di penampungan, kata Gus Ipul, petugas akan mendata identitas dan mengecek kesehatan warga. Mereka juga akan mendapat pembinaan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Jadi mereka hanya akan didata dan dibina selama empat hari di Surabaya, lalu mereka akan dipulangkan ke tempat asalnya masing-masing," kata Gus Ipul di kantornya di Surabaya, Jumat (22/1/2016).
Pemprov, ungkap Gus Ipul, tengah berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk pemulangan warga eks-Gafatar. Gus Ipul meminta pemerintah daerah mendampingi warga eks-Gafatar agar mereka diterima kembali oleh warga di kampung halaman masing-masing.
"Saya harap masyarakat bisa menerima. Mereka adalah keluarga yang mendapat musibah, yang harus kita tolong," imbau Gus Ipul.
Gus Ipul mengaku tak ingin warga eks-Gafatar bernasib sama dengan pengungsi Syiah asal Sampang, Madura. Sejak bertahun-tahun lalu, pengungsi Syiah menempati Rumah Susun Jemundo, Sidoarjo, Jawa Timur. Sebab, warga di Sampang menolak kehadiran pengungsi Syiah.
Sementara itu, Gubernur Jatim Soekarwo meminta warganya tak memusuhi mantan anggota Gafatar. Mereka, kata Pakde Karwo, harus mendapat bimbingan untuk keluar dari organisasi yang mengajarkan ajaran sesat dan menyimpang dari agama Islam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)