Ilustrasi. Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Ilustrasi. Foto: Antara/Wahdi Septiawan (Miski)

Pencarian Dihentikan, Pendaki Swiss Dipastikan Hilang di Semeru

pendaki hilang
Miski • 19 Juni 2016 10:47
medcom.id, Malang: Pencarian pendaki asal Swiss, Lionel Du Creaux, 26, yang hilang di jalur pendakian Gunung Semeru, Jawa Timur, resmi dihentikan, Sabtu 18 Juni malam. Genap 10 hari petugas mencari, namun tak membuahkan hasil.
 
Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), John Kennedie, mengatakan petugas telah berusaha maksimal mencari Lionel meski ia mendaki secara ilegal. 
 
“Saya belum menerima kabar Open SAR dihentikan, tapi secara prosedur memang demikian. Setelah 7 hari tidak ketemu, diperpanjang 3 hari juga tidak ketemu,” kata dia, Minggu (19/6/2016).

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Menurutnya, petugas sudah beberapa kali menyisir di blank 75, tapi tidak ada tanda-tanda keberadaan korban. Sama halnya di perkampungan sekitar Semeru, tidak ada informasi dari masyarakat akan keberadaan penyintas.
 
John berharap penyintas dapat bertahan di alam Semeru dan segera ditemukan dalam kondisi selamat. "Apalagi puasa, ditambah cuaca yang tidak menentu, makanya proses pencarian dihentikan. Tim di lapangan sudah berupaya semaksimal mungkin. Pencarian menggunakan helikopter tidak memungkinkan karena cuaca,” kata dia. 
 
Lionel merupakan korban ke-29 yang hilang di Gunung Semeru saat melakukan pendakian ke Puncak Mahameru.
 
Pencarian Dihentikan, Pendaki Swiss Dipastikan Hilang di Semeru
Gunung Semeru. Foto: MI/Ramdani
 
Lionel Du Creaux mendaki bersama temannya, Alice Guignard, pada 3 Juni tanpa melakukan registrasi terlebih dahulu di pos Ranupani. Lionel dilaporkan hilang 7 Juni setelah temannya yang tersesat berhasil dibawa turun pendaki lainnya.
 
Pencarian mulai dilakukan 8 Juni oleh 25 tim advance. Pada 9 Juni Open SAR diberlakukan, sementara pendakian ke Semeru ditutup bagi wisatawan.
 
Pada 11 Juni personel ditambah menjadi 75 petugas. Tim yang mencari di On Scene Commander (OSC) Kalimati terbagi menjadi tiga Search And Rescue Unit (SRU), ketiga SRU bersama-sama ke puncak kemudian menyebar. Satu tim menyisir ke arah Arcopodo, SRU 2 ke puncak menuju blank vegetasi, dan SRU 3 menuju ke Sumbermani. 
 
Selama pencarian hanya ditemukan jejak sepatu, sol sepatu, tisu, kacamata, dan daypack. Setelah dikonfirmasi ke teman korban, Alice, diakui bekas miliknya saat di puncak.
 
Sedangkan OSC Tawongsongo terbagi menjadi empat SRU. SRU 1 dan 2 menyisir dari bawah (pos Aru) menuju pal A dan B areal Gunung Boto (posisi jejak diketemukan dan hilang), pencarian diperlebar ke areal orientasinya. 
 
SRU 3 menyisir dari bawah blank merah hingga ke arah kiri, ada jejak ditemukan mendekati areal Gunung Boto. Dan SRU 4 menyisir dari bawah Sumberingin ke atas menuju Gunung Tompe (menyisir aliran sungai). 
 
Hasilnya juga nihil, tetapi ditemukan jejak dan patahan ranting, tetapi rata-rata hilang di seputaran blank (jurang). Ada temuan potongan atau sobekan bagian bawah raincoat biru hitam. Setelah dikonfirmasi ke Alice, bukan milik penyintas.
 
Pencarian Dihentikan, Pendaki Swiss Dipastikan Hilang di Semeru
Pendakian melalui Desa Ranupani. Foto: Antara/Cucuk Donartono
 
Pada 12 Juni, pergerakan melalui OSC Kalimati sebanyak tiga tim SRU. Mereka menyapu dari puncak, menyebar ke batas vegetasi, Arcopodo, dan Sumbermani. Di tiga areal tersebut diorientasi selebar satu kilometer ke kanan dan kiri medan, hasilnya juga nihil.
 
Pergerakan OSC Tawongsongo terbagi menjadi enam SRU. SRU 1 dan 2 menyisir areal Gunung Boto. Mereka menemukan jejak dan patahan ranting setelah diorientasi 300 meter ke kanan dan kiri, namun tetap saja tak ditemukan jejak Lionel.
 
SRU 3 fokus penyisiran areal besuk tompe sampai keting, tak membuahkan hasil. SRU 5 menyisir sungai ke a rah air terjun Watu Jaran sejauh 5 kilometer dengan orientasi 100 meter ke kanan dan kiri, nihil juga. SRU 6 menyisir dari Sumber Ringin sampai mendekati Gunung Tompe sejauh 5 kilometer, idem ditto.
 
Pada 13 Juni, OSC Kalimati terbagi menjadi SRU 1 dan 2 menyisir ke areal arah bawah Sumbermani di perlebar orientasinya. Sedangkan SRU 3 ke arah blank kiri Arcopodo diperluas. Sedangkan OSC Tawonsongo, SRU 1 dan 2 memperlebar areal di Gunung Boto ke arah air terjun punuk dan tempuk. SRU 3 (flying camp di Gunung Pakis) dengan radius dua kilometer ke kanan dan kiri. SRU 6 menyisir dari Wonorenggo (Candipuro) ke arah Gunung Papak. Sedangkan SRU 4 dan 5 siaga.
 
Pada 15 Juni, tim dari Badan Sar Nasional (Basarnas) menurunkan pesawat tanpa awak atau drone untuk mencari penyintas. Pencarian difokuskan di dua titik, yakni Posko Ranupani dan Posko Tawonsongo. Proses pencarian diperpanjang tiga hari ke depan atas permintaan Konsulat Jenderal Swiss di Surabaya.
 
Pada 18 Juni atau Sabtu malam, pencarian Lionel dihentikan. Petugas tidak berhasil menemukan keberadaan penyintas di sejumlah titik yang sudah disisir oleh petugas.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(UWA)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif