Selasa (9/6/2015) pagi, polisi mendatangi Desa Parseh. Mereka mengecek rumah warga dan merazia bangunan yang menyediakan bilik narkoba.
Sayang, hasil penggerebekan nihil. Beberapa rumah yang menyediakan bilik narkoba malah sepi. Hanya ada beberapa perempuan tua yang berada dalam rumah tersebut.
"Ndak tahu pak saya, saya sakit," kata seorang perempuan tua yang menghuni sebuah rumah mewah di Kampung Tapel, Desa Parseh.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Tim yang menggerebek di 20 titik pulang dengan tanpa menangkap pengedar maupun pengguna. Mereka balik kanan dengan hanya membawa beberapa alat bukti seperti perangkat hisap sabu.
“kami akan evaluasi lebih lanjut, apakah ini terdapat indikasi kebocoran, atau memang praktek peredaran narkoba di Parseh sudah benar-benar menurun,” terang Kapolres Bangkalan AKBP Windiyanto Pratomo.
Dari pantauan Metrotvnews.com, suasana di Desa Parseh lengang. Pemilik rumah yang menjadi target polisi tak tampak. Beberapa rumah terkunci dan kosong. Namun, sepeda motor maupun mobil terparkir di halaman rumah.
Penggerebekan besar-besaran itu melibatkan anggota Satuan Narkoba dan Sabhara Polres Bangkalan. Ditnarkorba Polda Jatim pun terlibat dalam penggerebekan tersebut.
Belakangan, Desa Parseh dikenal dengan sebutan Kampung Narkoba. Sebab, beberapa kali penggerebekan, polisi mengamankan warga yang menyediakan narkoba dan beberapa pengguna.
Terakhir, polisi mengamankan tiga pria asal Surabaya yang pesta sabu di bilik dalam sebuah rumah warga. Ketiganya mengaku mendapat informasi 'nyabu' di Desa Parseh itu aman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)