Keduanya yaitu Suyono, dan Buchori. Semula bersama dengan belasan warga lain, keduanya menggotong patung berbentuk Aburizal Bakrie dari Pasar Porong menuju area semburan lumpur.
Satu kilometer dari Pasar Porong, keduanya berontak. Dua warga Desa Jati Rejo itu marah-marah. Suyono bahkan meminta iring-iringan musik namun dinyalakan kembali.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Mainkan musik, mainkan musik. Kalau tidak, saya tidak akan keluar," teriak Suyono tak sadarkan diri.
Beberapa orang langsung mengevakuasi Suyono ke pinggir lokasi acara. Mereka berusaha menenangkan pria berusia 40 tahun itu.
Tak lama kemudian, seorang pria yang turut mengangkat patung, Buchori, mendadak lemas. Tubuhnya jatuh ke tanah, seolah kehabisan tenaga. Mulutnya komat kamit, tak jelas. Namun, ia berangsur membaik setelah beberapa warga menolongnya.
Buchori dan Suyono mendatangi lokasi lumpur bersama ratusan warga. Mereka memperingati sembilan tahun semburan lumpur panas dari area pertambangan milik PT Minarak Lapindo Jaya (MLJ).
(Patung menyerupai Aburizal Bakrie diletakkan di area lumpur Lapindo di Sidoarjo, Metrotvnews.com/ Amaluddin)
Mereka menganggap Aburizal Bakrie sebagai pemilik PT MLJ bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Mereka pun menumpahkan rasa kekecewaan dengan menggotong patung berbentuk Aburizal Bakrie masuk ke area lumpur.
"Sembilan Tahun Lumpur Muncrat, Bakrie Penjahat." Demikian salah satu tulisan dalam spanduk yang dibentangkan di acara tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
