Pada tahap awal, ada empat Desa Tangguh Bencana yang dibentuk. Masing-masing yaitu Desa Pragaan Laok di Kecamatan Pragaan, Desa Payudan Daleman di Kecamatan Guluk Guluk, Desa Langsar di Kecamatan Saronggi, dan Desa Sendir di Kecamatan Lenteng. Keempat desa tersebut dinilai sering dilanda bencana.
"Secara bertahap kita bentuk desa tangguh bencana. Kita bentuk dulu di titik rawan bencana. Harapannya, masyarakat bisa melakukan antisipasi dan melakukan langkah-langkah setelah kejadian, seperti penyelamatan, evakuasi, dan pendataan untuk mendapatkan bantuan," kata Kepala BPBD Sumenep Abd. Rahman Riadi di Sumenep, Jawa Timur, Senin 8 Mei 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Perangkat Desa Tangguh Bencana akan dilatih, sehingga bisa bekerja sesuai standar operasional pelaksanaan (SOP) penanganan bencana. Jadi, sebelum tim dari pemkab terjun ke lokasi bencana, perangkat desa sudah melakukan penanganan terlebih dahulu.
Nantinya, lanjut Rahman, Desa Tangguh Bencana bisa menganggarkan dana penanganan bencana melalui Anggaran Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD). Ketika dilanda bencana, perangkat desa tidak lagi kebingungan mencari dana tanggap darurat dan penanganan lainnya.
"Desa diharapkan bisa memunculkan potensinya untuk penanganan bencana," tutup Rahman.
Sepanjang 2016, Sumenep 333 diterjang puting beliung, 12 kali terjadi kebakaran, dua kali direndam banjir, kekeringan empat kali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NIN)