Ribuan orang, baik muktamirin (peserta muktamar) maupun simpatisan NU, memadati komplek pemakaman Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang. Mereka datang sekadar mendapatkan keberkahan di depan makam Gus Dur.
Mereka tidak hanya datang dari Jawa Timur, tapi juga dari luar Jawa Timur. Mereka memanfaatkan momen muktamar untuk bisa berziarah ke makam Gus Dur dan makan para pendiri NU.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Peziarah sudah menyesaki makam Gus Dur sejak pintu masuk. Meski makam dibatasi dengan pagar, tetap saja peziarah berusaha masuk.
Petugas berkali-kali meminta peziarah tak masuk ke makam Gus Dur. Petugas juga minta peziarah tak berebutan berusaha mendekat ke makam Gus Dur.
Beberapa peziarah yang ditemui mengaku baru pertama kali datang ke Jombang. Seperti disampaikan Mahmudin dari Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Jika tidak ada muktamar, mungkin saya tak akan berziarah ke sini. Ini sekalian," ujarnya.
Mahmudin yang mengaku dilahirkan dari Jawa Timur hanya ingin meminta berkah dalam kunjungannya. “Saya ingin ngawulo berkah ke Gus Dur,” katanya.
Membeludaknya peziarah selama muktamar diakui pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang, Salahuddin Wahid. “Mereka ingin sekaligus ziarah. Jumlahnya memang meningkat," katanya.
Arief, petugas penjaga kompleks makam Gus Dur, mengakui peningkatan kunjungan tinggi. "Dalam sehari bisa ada puluhan bus. Sehingga kami tempatkan petugas khusus untuk mengatur parkir bus," katanya.
Jam kunjungan pun ditambah untuk bisa menampung peziarah. “Selama muktamar akses ke makam Gus Dur 24 jam. Sebelumnya, kami hanya melayani kunjungan pukul 07.00 hingga 16.00 WIB dan pukul 20.00 hingga 03.00 WIB,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)