Dari data itu, kata Menteri Kesehatan Nila Djuwita Farid Moeloek, membuktikan virus mematikan tersebut dapat menyerang siapapun. Sehingga untuk mengendalikan penularan, pemerintah dan masyarakat harus aktif mendeteksikan kesehatan diri masing-masing.
Saat ini, kata Nila, pemerintah tengah melakukan upaya pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS. Caranya menyosialisasikan bahaya virus mematikan itu hingga ke tingkat keluarga.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Sebab keluarga, sebagai kelompok masyarakat paling kecil, harus mengetahui soal HIV/AIDS," kata Nila saat menghadiri kegiatan Hari AIDS di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (1/12/2016).
Salah satu cara mengendalikan HIV yaitu warga harus berani mendatangi rumah sakit dan melakukan deteksi dini. Bila negatif, itu akan menjadi kabar baik. Tapi bila positif, Nila menjamin pemerintah akan membantu agar virus tak naik tingkat menjadi AIDS.
"Jadi lebih baik melapor dari pada tak terdata. Justru itu yang berbahaya," Lanjut Nila.
Nila mengaku tak mudah menggugah kesadaran warga untuk peduli dengan HIV/AIDS. Itu yang menjadi tantangan pemerintah dan lembaga untuk menumbuhkan kesadaran tersebut.
Selain ibu rumah tangga, anak sekolah dan mahasiswa rentan tertular virus. Sejak 2005 hingga 2015, jumlah orang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA) yang berasal dari pelajar dan mahasiswa sebanyak 1.764 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)