Diduga, 3 Pendaki Semeru Hilang setelah Lewati Kalimati

medcom.id, Surabaya: Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menduga tiga pendaki tak mematuhi larangan saat mendaki Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur. Mereka kini tersesat dan dalam proses pencarian.
 
Humas TNBTS, Anton Hartadi, mengatakan petugas telah menyosialisasikan larangan mendaki hingga puncak Kalimati. Sebab, cuaca buruk menerpa puncak.
 
"Cuaca sedang tak bersahabat. Hujan dan angin kencang dapat mengancam keselamatan pendaki," kata Anton kepada Metrotvnews.com, Selasa (3/1/2017).
Petugas menyampaikan larangan tersebut sebelum pendaki memasuki area TNBTS. Tepatnya di Pos Ranupani.
 
Baca: Hingga Sore, Pendaki Hilang di Semeru belum Ditemukan
 
Kalimati, kata Anton, merupakan batas paling aman untuk didaki di Gunung Semeru. Lantaran itu, petugas menegaskan batas aman itu kepada pendaki.
 

(Sejumlah pendaki menaiki jip bersiap mendaki Gunung Semeru, Ant - Seno)
 
Rute pendakian dari Ranupani yaitu Ranu Kumbolo, Kalimati, hingga Mahameru. Biasanya, pendaki beristirahat di Ranu Kumbolo sebelum melanjutkan perjalanan.
 
Dari Ranu Kumbolo, waktu tempuh pendakian bisa selama satu hari menuju Kalimati. Bila hendak ke Mahameru, pendaki biasanya mulai berangkat pada pukul 01.00 WIB.
 
"Kalau pendaki melewati Kalimati, jelas mereka melanggar batas," lanjut Anton.
 
Sementara itu, petugas gabungan masih terus mencari ketiga pendaki yang hilang kontak sejak dini hari tadi. Satu di antara pendaki bernama Joko Rudiyanto, 29, asal Surabaya.
 
Baca: Tiga Pendaki asal Surabaya Tersesat di Semeru
 
Sedangkan identitas dua pendaki lain belum diketahui. Diperkirakan, mereka berada di sekitar aliran sungai blang 75. Jaraknya sekitar 3 Km dari sisi timur puncak Gunung Semeru.
 
Lihat video:
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(RRN)