"Sebetulnya tanggap darurat itu dari Mensos. Kalau sudah ada surat dari bupati, berarti sudah ada cadangan beras. CBP aman sampai dengan 100 ton. Cadangan beras kita di Banyuwangi, Probolinggo, Situbondo, Jember, cukup besar," kata Khofifah di posko tanggap bencana di Kecamatan Sumberwaringin, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Minggu (12/7/2015).
Khofifah juga mengklaim, stok beras di tiga kabupaten yang terkena dampak abu vulkanik, cukup. Kendati ada kekurangan, kata dia, sudah ada rangkaian proses untuk menanggulanginya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Jadi tadi saya sampaikan, kalau SK bupati soal siaga darurat itu sudah keluar, maka bupati punya kewenangan mengeluarkan beras 100 ton. Kalau 100 ton ini sudah dipakai dan kurang, sampai 200 ton kewenangan ada di gubernur, di atas 200 kewenangan Mensos. Jadi SOP nya udah jelas," lanjutnya.
Menjelang Lebaran, Presiden Joko Widodo telah menugaskan beberapa menteri bersiaga 24 jam. Khofifah sebagai menteri Sosial yang terus memantau situasi erupsi Gunung Sinabung dan Gunung Raung.
Khofifah menjelaskan, untuk langkah antisipasi bencana Gunung Raung, ada beberapa hal yang mungkin bisa dilakukan. "Seperti di sini dumlap (dapur umum lapangan) baru satu dari BNPB, maka saya minta dari dinsos agar segera kirim surat, agar supaya mobil dumlap dari kemensos bisa segera dikirim ke sini," tegas dia.
"Masing-masing daerah yang masuk kategori rawan bencana punya hak mendapat fasilitas itu," papar Politikus Partai Kebangkitan Bangsa.
Pada Jumat, 10 Juli, tiga desa di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur terkena hujan abu akibat peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Raung. Ketiga Desa itu adalah Desa Telemung Kec. Wongsorejo, Desa Bulusari Kec. Kalipuro, dan Desa Tamansari, Kec. Licin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(OGI)
