Empat ponpes yang menjadi tempat menginap muktamirin yakni Pondok Pesantren Bahrul Ulum (Tambakberas), Pondok Pesantren Darul Ulum (Peterongan), Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif (Denanyar), dan Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang.
Barisan Ansor Serbaguna (Banser) NU menjaga ketat di pintu gerbang ponpes. Siapa pun yang hendak masuk ke ponpes diperiksa penjaga keamanan. Hanya mereka yang memiliki kartu identitas (Id card) muktamirin yang dibolehkan masuk.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Selain memeriksa siapa pun yang masuk, Banser juga memantau gerak-gerik muktamirin di ponpes. Bahkan saat muktamirin baru masuk langsung diarahkan ke ruangan masing-masing.
"Pengamanan kali ini jauh lebih ketat dibandingkan sebelumnya. Mereka yang tidak memiliki kepentingan atau berhubungan dengan muktamar diminta keluar dari pondok," kata Taufikurahman, salah seorang wartawan asal Surabaya yang sempat dilarang masuk ke Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif, Denanyar, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (4/8/2015).
Diduga penjagaan ketat ini dilakukan agar para pendukung masing-masing Rais Aam tidak terpengaruh dengan tim sukses kandidat lain. Selain itu penjagaan ketat mengantisipasi adanya pergerakan yang hendak membuat ricuh sidang pleno Muktamar ke-33 NU, seperti yang terjadi pada Minggu (2/8/2015) malam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(TTD)
