"Selain basis kuat saya (Jateng dan Jogja), Saya sudah keliling kemana-mana seperti Sulawesi, Aceh, dan lain-lain," aku mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) saat ditemui di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Jombang, Jawa Timur, Selasa (4/8/2015).
Namun ia enggan menyebutkan nama kiai atau pengasuh pondok pesantren yang mendukungnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Asad pun mengatakan salah satu program yang menjadi misinya bila terpilih nanti yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi di NU. "NU sebagai kekuatan sipil yang terbesar harus mandiri dan kuat serta bisa menghilangkan kesenjangan ekonomi,” imbuhnya.
Asad merupakan calon alternatif di tengah persaingan dua kubu kandidat lainnya yakni KH Salahudin Wahid (Gus Solah) dan KH Said Aqil Siradj. Selain menjabat sebagai salah satu pimpinan PBNU periode 2010-2015, As’ad juga pernah menjadi Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
Asad juga mendapat dukungan dari Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) luar negeri. Salah satunya PCINU Hongkong.
"Kami mendukung Pak Asad yang selama ini membantu kami hingga resmi menjadi PCINU Hongkong," kata juru bicara PCINU Hongkong Fatimah Angelia saat registrasi peserta Muktamar NU.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)