Seperti yang terlihat di salah satu lembaga Islam Al-Muslim di Sidoarjo, Jawa Timur. Tahun ini, para siswa akhirnya bisa berkurban. Masih menggunakan seragam, para siswa memberi makan sepuluh kambing nan gemuk dan besar di hutan mini milik sekolah tersebut.
Mereka tampak senang menyaksikan kambing-kambing tersebut, ada yang berani memegang, memberi makan rumput, bahkan ada juga yang melihat dari kejauhan. “Ustadzah kambingnya suka makan daun” celoteh M. Izzul Haq Jauzie, salah satu Siswa KB Mekar 1, Sabtu, 2 September 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kambing-kambing tersebut dibeli dari uang infak siswa yang dikumpulkan setiap Jumat, ditambah alokasi dana kegiatan siswa. Hewan kurban ini tidak disembelih di sekolah dan dibagikan ke siswa, melainkan disalurkan kepada masyarakat setempat.
"Tujuannya, memberi kesempatan bagi guru, karyawan, siswa dan walimurid untuk berkurban di lingkungan tempat tinggalnya. Sehingga bisa menambah nilai-nilai sosial di tengah masyarakat," ucap Humas Yayasan Al-Muslim, Siti Aminah.
Tujuan itu sesuai jargon Rahmatan Lil Alamin (memberi manfaat kepada sesama) yang dipakai yayasan Al-Muslim. Hewan tersebut nantinya langsung diberikan oleh para siswa kepada pengurus masjid dan musala sekitar dan Kepala Sekolah SDN Tambak Oso, Waru Sidoarjo.
Sementara itu bagi siswa SMA Al-Muslim, momentum Iduladha 1438 H merupakan implementasi dari pembelajaran kepemimpinan dan pembangunan karakter. Siswa melatih diri untuk berempati dengan berbagi hewan kurban, mengatur keuangan infak, waktu belajar, kegiatan sosial dan bertanggung jawab dalam mengemban amanah.
Para siswa, lanjut Aminah, juga diajarkan bagaimana ijab qobul dalam membeli hewan maupun menyerahkan hewan kurban kepada penerima.
"Sehari sebelum dan sesudah lebaran tidak ada pembelajaran. Mereka kami himbau untuk melaksanakan puasa arafah, salat id, dan merayakan hari tasyrik bersama keluarga. Harapan kami, mereka menjadi anak saleh," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SUR)