Menurut Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Suwardi, tewasnya Syukkur berawal dari informasi warga yang menyebut ada perahu berputar-putar di tengah laut. Informasi itu juga mengatakan terdapat orang tergeletak di atas perahu. Perangkat desa yang menerima kabar itu langsung menghubungi tetangga korban.
“Tetangga itulah yang memberitahukan peristiwa itu kepada keluarga korban,” tutur Suwardi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Untuk memastikan kebenaran informasi tersebut, kata Suwardi, empat keluarga korban langsung mendatangi lokasi di tengah laut menggunakan perahu. Ternyata benar, perahu yang mesinnya masih hidup di tengah laut itu milik Syukkur. Sementara pemilik sudah tergeletak tak bernyawa di geladak perahu.
Tanpa berpikir panjang, keluarga langsung menarik perahu korban ke pinggir pantai. Di pinggir pantai sudah menunggu puluhan warga dan polisi untuk memberikan pertolongan. Korban segera dibawa ke rumah duka.
“Berdasarkan keterangan keluarga, korban pernah mengidap penyakit yang diduga gejala stroke,” tutur Suwardi.
Guna memastikan penyebab kejadian tersebut, lanjut Suwardi, petugas medis melakukan pemeriksaan di tubuh Syukkur. Hasilnya, tidak ada tanda-tanda Syukkur sebagai korban penganiyaan, seperti luka akibat benturan benda tumpul atau tajam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SCI)