Kepala BPBD Jatim, Sudharmawan, mengatakan rencana kontigensi ini disusun untuk mengantisipasi kejadian tak terduga berkaitan dengan aktivitas Gunung Bromo yang sudah berstatus waspada level II itu.
"Informasi harian perkembangan Gunung Bromo terus kami lakukan," kata Dharmawan, saat dihubungi di Surabaya, Sabtu (14/11/2015). BPBD Jatim menerjunkan petugas dari pusat pengendalian operasional (Pusdalops) BPBD di kawasan Gunung Bromo. "Jadi, kami terus bisa update informasinya."
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Perkembangan vulkanologi juga terus diinformasikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM. "Dengan demikian, seluruh kemungkinan akibat aktivitas vulkanik bisa segera diantisipasi," katanya.
Aktivitas Gunung Bromo sudah dipantau sejak Oktober. Saat itu, seiring penetapan status waspada, BPBD juga sudah menutup akses ke kawah Gunung Bromo.
Aktivitas vulkanik Gunung Bromo terpantau meningkat setelah terjadi gempa pada, Jumat, 6 November, dini hari pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB. Gempa tremor tersebut terpantau 0,5-7 milimeter dengan dominan tremor 4 milimeter. Data PVMBG menyebutkan tiga dari tujuh gunung api di Jawa Timur sampai sekarang masih berstatus waspada level II.
Tiga gunung tersebut antara lain Gunung Raung yang statusnya meningkat sejak 24 Agustus; Gunung Bromo yang telah mengalami peningkatan status sejak 23 Oktober; dan Gunung Semeru yang lebih dulu mengalami peningkatan status waspada pada Mei 2013.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)