Kepala BPBD Jawa Timur Sudarmawan mengatakan, ada empat shelter yang saat ini difungsikan. Empat shelter itu berada di Kecamatan Sukapura dan Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo.
Shelter 1 berada di aula Hotel Grand Bromo untuk warga lanjut usia dan Shelter 2 di SD Negeri 1 Sukapura dan SMA Negeri Sukapura untuk ibu hamil dan balita. Sementara, Shelter 3 di Puskesmas Sukapura untuk masyarakat umum dan satu shelter lain di aula Kantor cabang Dinas.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Shelter-shelter ini kami siagakan karena sewaktu-waktu ada bencana, kami sudah punya tempat untuk pengorganisasian tanggap darurat," kata Sudarmawan, di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (22/4/2016).
Darmawan mengatakan, shelter itu dapat digunakan kapan saja. Namun tidak harus berupa bangunan fisik karena selama ini berada di lokasi-lokasi yang sudah ditentukan.
Darmawan juga mengaku telah memantau penyusunan rencana kontijensi sekaligus mengantisipasi kemungkinan yang terjadi di gunung setinggi 2.329 meter di atas permukaan laut itu. "Semua sudah siap sebagai bentuk antisipasi, sudah kami siapkan," kata dia.
BPBD Jawa Timur serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi telah mengeluarkan larangan bagi pendaki maupun pengunjung berada di dalam radius 1 kilometer dari puncak kawah.
Berdasarkan pantauan BPBD Jatim, pada Jumat pagi ini asap abu-abu kecoklatan dengan tebal tekanan kuat setinggi 1.200 meter dari pucak kawah menyelimuti kawasan Bromo dan sekitarnya.
Berdasarkan rekomendasi petugas, kata dia, masyarakat sekitar Bromo, wisatawan maupun pendaki tidak dibolehkan masuk kawasan Bromo satu kilometer dari kawah aktif. "Kami harus terus update perkembangan Gunung Bromo untuk mengantisipasinya," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(TTD)
