Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, jumlah wilayah terdampak yang semula 79 desa menjadi 80 desa. Sementara, jumlah dusun yang terpapar kekeringan dari 299 dusun menjadi 323 dusun.
"Bertambahnya lokasi terdampak paling banyak di wilayah pantura, tapi di selatan juga ada sebagian," kata Akmalul Firdaus, Kepala BPBD Pamekasan, Rabu (22/9/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dikatakan Firdaus, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, pihaknya menggerojok air bersih rata-rata delapan tangki per hari. Itu artinya, banyak wilayah yang tidak mendapatkan distribusi air setiap harinya.
Sebagaimana diketahui, wilayah kabupaten Pamekasan dipenuhi wilayah dengan kontur pesisir pantai dan perbukitan. Tak jarang, karena minimnya sumber mata air di sejumlah wilayah di Pamekasan, masyarakat harus memenuhi kebutuhannya dengan membeli air yang diangkut dengan tangki, baik melalui pihak PDAM ataupun pihak swasta.
Untuk memenuhi kebutuhannya tersebut, warga harus merogoh kocek sekitar Rp150 ribu hingga Rp200 ribu, untuk setiap tangki air yang mereka beli dengan ukuran 3.000 liter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)