Namun, karena ulah itulah Mat Bakir, 46, dan Fauzi, 37, keduanya warga Sawah Pulo, Surabaya, dijebloskan ke sel tahanan Polrestabes Surabaya. Kedua tersangka dijerat Pasal 263 KUHP karena telah melakukan pemalsuan surat.
“Kedua tersangka memalsukan KK dan KTP atas nama Moh Mudakir dan istrinya Nur Hayati yang juga tetangganya sendiri. Kemudian KK dan KTP digunakan mengajukan kredit motor di salah satu dealer,” kata Kasubag Humas Polrestabes Surabaya AKP Lyli Djafat, di Surabaya, Selasa (10/11/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Cara memalsukan KK dan KTP komplotan ini juga cukup rapi. Awalnya Mat Bakir memesan KK dan KTP palsu itu ke tersangka Fauzi. Fauzi dibayar Rp300 ribu untuk mengurus pemalsuan itu. Selanjutnya, Fauzi meminta bantuan Suparman yang kini masih buron untuk memalsukan surat-surat tersebut. “Kepada Suparman, tersangka Fauzi membayar Rp 200 ribu,” kata Lyli.
Cukup sehari pemalsuan KK dan KTP dilakukan. Selanjutnya, Mat Bakir berangkat ke salah satu dealer sepeda motor di Surabaya dan memesan motor Honda Beat nopol L 2824 PF. Setiap bulannya, motor tersebut harus dicicl Rp520 ribu selama 35 bulan.
“Namun, selama masa cicilan itu berjalan tersangka tidak pernah membayar angsuran sehingga dealer melaporkan kejadian ini kepada polisi," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)
