"Terdengar suara dentuman lemah-sedang. Teramati sinar api samar dan lontaran material pijar setinggi sekitar 50 meter dari puncak kawah Bromo. Lontaran batu pijar jatuh di dalam kawah Gunung Bromo," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho, Rabu (13/7/2016).
Secara seismik terukur tremor amplitudo maksimum 1-15 mm dominan 2 mm. Tercatat sebanyak 49 kali hembusan dengan amplitudo maksimum 15-26mm Lg 25-60 detik serta 21 kali letusan amplitudo maksimum 22-35mm Lg 30-50 detik.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Hujan abu tipis terjadi di beberapa desa di antaranya di Desa Lodokombo, Desa Wonokerso, dan Desa Sumberanom, Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo. Meski demikian, aktivitas masyarakat terpantau normal.
"Tidak ada pengungsian. Kondisi Bandara Abdul Rachman Saleh di Malang juga normal. Penerbangan lancar," kata dia.
BNPB mengimbau waspadai angin ke arah Barat hingga Barat Daya yang dapat berpengaruh pada lalu lintas penerbangan. Meskipun terjadi peningkatan seismik, status Gunung Bromo tetap Waspada (level II).
"Tidak ada kenaikan status. Dalam status Waspada, masyarakat di sekitar Gunung Bromo, pengunjung, wisatawan, pendaki tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 1 km dari kawah aktif Gunung Bromo," ujar dia.
BPBD Kabupaten Probolinggo, BPBD Provinsi Jawa Timur, dan BNPB terus berkoordinasi mempersiapkan bantuan dan sosialisasi pada masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(TTD)