Mantan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya ini tampil anggun dengan balutan gamis merah muda. Dia didampingi sang suami, Djoko Saptoadji, serta kedua anak, Fuad Bernardi dan Tantri Gunarni Saptoadji.
Sejak pagi hingga siang, Risma tak henti menerima tamu. Diawali dengan Wakil Wali Kota Wishnu Sakti Buana yang hadir bersama keluarga. Juga keluarga besar Polrestabes Surabaya dan Polrestabes Tanjung Perak. Menyusul, keluarga besar Korem 084 Bhaskara Jaya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Di samping itu, tak sedikit warga yang mampir untuk sowan. Pasukan kuning juga antusias menyalami Risma.
Di sela-sela open house, Risma menyinggung program mitra warga. Ada sekitar 2.000 permohonan mitra warga yang masuk ke mejanya. Risma menyayangkan banyaknya warga yang memaksakan masuk ke SMA di pusat kota. Padahal, nilainya sangat rendah.
"Di luar negeri, kalau nilai akademiknya kurang, mereka akan beralih ke sekolah vokasional (kejuruan)," kata Risma.
Fenomena maraknya warga yang memaksakan diri memasukkan anaknya ke SMA, lanjut Risma, dikarenakan minimnya kesadaran akan potensi SMK. Menurut dia, SMK justru punya keunggulan tersendiri.
"Lulusan SMK punya pilihan melanjutkan kuliah, tapi juga sudah siap bila langsung kerja. Jadi, SMK itu bukan golongan yang tersisih," ujarnya.
Di momen Idulfitri ini Risma berharap Surabaya tetap menjadi kota yang aman dan nyaman bagi semua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)