Oleh karenanya, diperlukan konsolidasi Aswaja secara global. Pusat-pusat kekuatan Aswaja harus membentuk sebuah poros untuk menyerukan perdamaian dunia.
"Membangun poros bersama pusat-pusat kekuatan Aswaja internasional seperti Mesir, Malaysia, Maroko, dan negara lainya. NU juga akan menjalin kerja sama dengan kekuatan-kekuatan global lain yang sevisi terkait perdamaian dan kemanusiaan," ujar Ketua PBNU, Saifullah Yusuf.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Khidmah PBNU tersebut disampaikan Gus Ipul saat menghadiri Tasyakuran Hari Santri Nasional dan Konsolidasi NU Jatim, di Empire Palace, Surabaya, Sabtu (14/11/2015).
Gus Ipul, mengatakan pada muktamar di Jombang, NU telah dikukuhkan sebagai Islam Nusantara dalam artian Aswaja An-Nahdliyah sebagai konstruksi dasar dari peradaban Indonesia.
"NU dikukuhkan sebagai ikon persatuan bangsa, karena NU merupakan saluran artikulasi kepentingan yang menjembatani antara rakyat dengan negara atau pemerintah," katanya.
Menurut pria yang juga Wakil Gubernur Jawa Timur itu, banyak langkah dan metode yang akan dilakukan NU ke depan. Di antaranya, melakukan kerja sama dengan pemerintah dalam politik internasional. Yakni mendorong pemerintah agar mengadopsi Islam Nusantara sebagai elemen strategis dalam kebijakan luar negeri bagi perdamaian dunia.
"NU juga akan melakukan kerja sama dengan ormas-ormas lain guna memperkuat basis sosial bagi kepentingan bersama. Kerja sama juga akan diwujudkan dalam berbagai bidang yang relevan," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)