Bandara Abdul Rachman Saleh Kab Malang, MTVN - Miski
Bandara Abdul Rachman Saleh Kab Malang, MTVN - Miski (Miski)

Maskapai Hitung Kerugian akibat Sebaran Abu Vulkanik Gunung Bromo

penerbangan gunung bromo
Miski • 08 Januari 2016 18:45
medcom.id, Malang: Penutupan aktivitas penerbangan Bandara Abdul Rachman Saleh, Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengakibatkan maskapai merugi. Namun maskapai pasrah sebab keputusan itu diambil setelah Gunung Bromo mengeluarkan abu vulkanik yang dapat mengancam keselamatan penerbangan.
 
General Manager Garuda Indonesia Wilayah Malang, Agung Prabowo, mengatakan, semua jadwal penerbangan batal mulai 5 hingga 9 Januari 2016. Pembatalan juga terjadi dalam sepekan di Desember 2015.
 
Setiap hari, Garuda Indonesia melayani penerbangan rute Malang-Jakarta pada pukul 11.00 WIB dan 13.50 WIB. Kuota pesawat terdiri dari 150 kursi kelas ekonomi dan 12 kursi kelas bisnis.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Namun demikian, Agung tak dapat menaksir besaran kerugian maskapai. Selain itu, maskapai juga tak mendapat kompensasi dari otoritas bandara.
 
"Semua penerbangan dari Malang dibatalkan, tapi tiket yang sudah dibeli bisa digunakan untuk pemberangkatan dari Juanda, Sidoarjo. Bisa juga pesan langsung di Juanda, karena pesawat yang tersedia di sana lumayan banyak, makanya tidak dialihkan seperti maskapai lainnya," kata Agung, Jumat (8/1/2016).
 
Sementara, Kepala Distrik Maskapai Sriwijaya Air Malang, Yusri Hansyah, mengatakan, besaran kerugian secara meteril sedang dihitung kantor pusat. Jadwal pemberangkatan harusnya dari Bandara Malang justru diberangkatkan dari Juanda, Sidoarjo. Hal itu merugikan calon penumpang dari segi waktu dan biaya.
 
Jadwal penerbangan Sriwijaya Air, lanjut Yusri, mulai pukul 08.40 WIB, 12.40 WIB, dan 14.50 WIB dan sebaliknya. Jadwal tersebut tidak berubah meski dialihkan ke Juanda, Sidoarjo.
 
Pihaknya tidak memberikan kompensasi bagi calon penumpang. Sebab, pemberangkatan sesuai jadwal, hanya lokasi berangkatnya berbeda.
 
"Rugi pasti dialami setiap maskapai, namun Bandara ditutup karena force majeure. Maskapai tidak dapat kompensasi dari manapun, efeknya kami harus inten berkomunikasi dan melayani pertanyaan serta keluhan calon penumpang," pungkas dia.
 
Di Bandara Abdul Rachman Saleh ada lima maskapai yang beroperasi dari sembilan jalur penerbangan, delapan tujuan Jakarta, dan satu ke Denpasar. Yaitu, Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Wings Air, Batik Air, dan Citilink.
 
Bandara Abdul Rachman Saleh ditutup sejak 5 Januari hingga 9 Januari. Sebelumnya, Bandara ditutup sejak 11 Desember hingga 18 Desember 2015, akibat sebaran abu vulkanik Gunung Bromo.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(RRN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif