Demikian disampaikan Kepala Divisi Fertilitas dan Endokrinologi Reproduksi Departemen Obstetri-Ginekologi (obgin) RSUD dr Soetomo Surabaya, dr Relly Yanuari Primariawan. Dia menjelaskan bahwa lima bayi ini kembar dizigotik karena pada saat proses inseminasi terdapat lebih dari satu sel telur yang melekat pada dinding rahim yang dibuahi oleh sel-sel sperma pada saat yang bersamaan.
"Saat jutaan sperma dilepaskan ke rahim, sel sperma akan berlomba memenangkan sel telur. Kebetulan dalam kasus bu Nia ini, sel telurnya lebih dari satu yang matang, maka bisa dibuahi lebih dari satu. Dikatakan kembar karena dalam kandungan dan lahir bersama," kata Relly, di RS dr Soetomo Surabaya, Jawa Timur, Selasa (23/6/2015).
Kembar dizigotik ini hasilnya tidak identik baik rupa, bentuk wajah, dan warna kulit. Meski, mereka dapat memiliki jenis kelamin yang berbeda atau sama. Sebaliknya, kata Relly, kembar monozigot (kembar identik) disebabkan oleh satu sel telur yang dibuahi sperma, kemudian mengalami pembelahan sel. Apabila pembelahan sel sempurna, maka kembar juga akan terjadi sempurna.
"Kalau pembelahan sel tak sempurna, maka akan terjadi kembar siam (dempet)," katanya.
Diberitakan sebelumnya, pasangan Hari Saputra dan Nia Rachmawati, warga Surabaya, telah memiliki anak kembar lima yang lahir pada Jumat 19 Juni. Lima anak ini merupakan hasil inseminasi di Klinik Fertilitas RSU dr Soetomo Surabaya yang dimulai sejak Oktober 2014.
Setelah lima minggu proses inseminasi diketahui janin ternyata kembar lima. Kehamilan di usia enam minggu sudah diketahui kembar lima. Meski kondisinya lemah, Nia sangat kuat untuk bertahan sampai usia kandungan 7 bulan dua Minggu. Baru pada Jumat dilakukan operasi cesar karena ditakutkan membahayakan bayi dan ibu bayi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)