Andi Rio, 35, warga Tambak Wedi, Kecamatan Semampir, Surabaya mengaku bingung terhadap kebijakan pemerintah. Pasalnya, Suramadu seringkali menjadi target operasi para kriminal.
"Saya khawatir tingkat kriminal di Suramadu meningkat. Jangankan digratiskan, dikenakan tarif pun masih sering terjadi penjambretan, curanmor, dan begal," katanya saat ditemui di area jambatan Suramadu, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (14/6/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Rio berharap dilepaskannya beban tol ini tak membuat pengawasan pengamanan mengendur.
Supri Abdul Jalal, 37, juga khawatir tingkat kriminal semakin tinggi. "Saya masih was-was mau lewat Suramadu karena jarang ada patroli. Harusnya depan pintu masuk ada polisi yang jaga," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)