Seniman Butet Kertarejasa hadir di Pengadilan Tipikor Surabaya, Jalan Raya Juanda, Sidoarjo, Jatim. (Metrotvnews.com/Syaikhul Hadi)
Seniman Butet Kertarejasa hadir di Pengadilan Tipikor Surabaya, Jalan Raya Juanda, Sidoarjo, Jatim. (Metrotvnews.com/Syaikhul Hadi) (Syaikhul Hadi)

Komentar Mahfud dan Butet saat Hadir di Sidang Dahlan Iskan

dahlan iskan
Syaikhul Hadi • 13 April 2017 12:07
medcom.id, Sidoarjo: Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dan seniman Butet Kartaradjasa hadir dalam sidang dengan terdakwa Dahlan Iskan di Pengadilan Tipikor Surabaya, Jalan Raya Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis, 13 April 2017.
 
Keduanya tiba di kantor Pengadilan Tipikor Surabaya sekira pukul 09.30 WIB. Agenda sidang yang rencananya akan digelar pada pukul 10.00 WIB dengan agenda Pembelaan (Pledoi) Dahlan Iskan kembali ditunda hingga pukul 14.00 WIB nanti.
 
"Kami hadir di sini sebagai teman Pak Dahlan. Karena memang sudah lama kenal dengan Pak Dahlan," kata Machfud saat di Pengadilan Tipikor Surabaya. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Dahlan duduk di kursi pesakitan atas dugaan kasus penyelewengan pada penjualan aset PT Panca Wira Usaha. Dahlan dijerat Pasal 2 ayat 1 Jo pasal 18 UU No 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. 
 
Komentar Mahfud dan Butet saat Hadir di Sidang Dahlan Iskan
Mahfud MD (kiri) melayani foto para penggemarnya di Pengadilan Tipikor Surabaya.
 
Mahfud menilai dari hasil pemahaman dirinya melihat unsur pidana yang diajukan Jaksa Penuntut Umum di persidangan terkesan lemah. Misalnya, terkait paparan proses perizinan, dan uang yang tidak masuk kepada Dahlan Iskan. Hanya saja perbedaanya terletak pada komposisi penyetoran uang. 
 
"Artinya, uang yang masuk tidak untuk memperkaya diri sendiri, terutama kepada Pak Dahlan. Makanya kenapa saya dan teman-teman menganggap unsur pidana yang ditujukan ke Pak Dahlan lemah," kata Machfud. "Tapi biarlah hakim yang menentukan."
 
Seniman Butet menyebut kedatangannya justru ingin memastikan 'kebenaran' peristiwa dalam teater terjadi pada realita. Pemeran tokoh Hakim Sarmin, mengatakan ingin memastikan apakah imajinasi dalam lakon itu masih terjadi di negeri ini.
 
"Jika keputusan (vonis) itu berada di luar nalar kita, berarti apa yang diimajinasikan lakon itu (Hakim Sarmin) benar: ketika sebuah kegilaan dan keadilan sulit dibedakan," tuturnya. 
 
Naskah drama komedi Hakim Sarmin ditulis oleh Agus Noor. Kurang lebih menceritakan tentang jungkir balik penegakan hukum dengan bumbu satire para penegak hukum.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif