"Kalau ada yang menyebut serapan kami hanya 29 persen, itu perencanaan yang ada di aplikasi e-project. Yang jelas, kami berharap pada Desember penyerapan bisa mencapai 100 persen," kata Eri, di Surabaya, Jumat (28/8/2015).
Eri menjelaskan dana dari pemerintah pusat yang diserahkan ke pemkot, seperti dana alokasi khusus untuk Dinas Pendidikan dan cukai rokok untuk Dinas Kesehatan kerap terlambat turun. Akibatnya berdampak pada penyerapan anggara pemerintah daerah.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Eri mencontohkan, program dinas PU untuk perbaikan kampung. Proyek belum bisa dijalankan karena petunjuk teknisnya belum turun dari pemerintah pusat.
Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan, pemerintah Kota Surabaya menduduki posisi teratas tingkat kota, dalam menyerap anggaran. Serapannya hanya 39 persen. Disusul Medan, Cimahi, Tangerang dan Semarang.
Pemkot Surabaya mempunyai dana menganggur atau idle di bank nasional dan bank daerah sebesar Rp273,5 triliun per Juni 2015. Dinas PU disebut hanya menyerap 29 persen per Agustus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)