Itulah cerita yang datang dari Yudistira Ardi dan Suci Nina. Keduanya berasal dari Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo, yang menggunakan perahu itu menuju tempat mereka bekerja di Wringinanom, Gresik.
Baca: Getek Tambang Terbalik, Dua Warga Tewas
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Keduanya menggunakan jasa perahu tambang setiap berangkat kerja. Begitu pula pada Kamis pagi 13 April 2017. Belasan penumpang dan sepeda motor diangkut dengan perahu tersebut.
Tapi siapa sangka, sekira pukul 07.15 WIB, perahu yang mereka tumpang terbalik. Penumpang perahu berhamburan ke sungai.
Yudistira dan Suci pun berhamburan. Mereka berusaha menyelamatkan diri.
"Helm yang saya gunakan posisinya di kepala, karena saya bawa sepeda motor. Saat kejadian, saya gunakan helm sebagai pelampung untuk berenang. Alhamdulillah saya selamat," ungkap Yudistira ditemui di Puskesmas Wringinanom.
Begitu pula dengan Nina. Ia menggunakan helm yang mengambang di dekatnya untuk berenang.
"Sebenarnya saya bawa helm. Tapi helm saya terlepas. Setelah itu saya melihat ada helm mengapung, akhirnya saya ambil agar tidak tenggelam. Alhamdulillah helm itu menyelamatkan saya," kata perempuan 33 tahun tersebut.
Yudistira dan Nina merupakan dua penumpang perahu yang selamat dari kejadian tersebut. Sedangkan empat penumpang lain yang selamat yaitu Riyanto, 45; Joko, 45; Didin, 23; dan Supriadi, 65.
?Baca: Data Jumlah Korban Kecelakaan Perahu Penyebrangan Simpang Siur
Sementara itu, hingga berita ini dimuat, empat penumpang masih hilang. Mereka yaitu Kusnari warga Balongbendo Sidoarjo; pasangan suami istri Nur Cholis dan Choirunnisa juga dari Balongbendo; serta Susriasih asal Tarik, Sidoarjo.
Kejadian itu menewaskan satu penumpang yaitu Mis'ah, 45, asal Tarik, Sidoarjo. Satu warga yang tinggal di sekitar sungai, Ujang, 53, juga meninggal. Ujang bukan penumpang. Namun ia meninggal setelah berenang untuk menyelamatkan penumpang.
Baca: Pak Ujang Meninggal usai Temukan Dua Korban Perahu Terbalik di Gresik
Perahu penyeberangan itu berbentuk tradisional. Yaitu terbuat dari beberapa potongan besi yang dapay mengapung karena menggunakan beberapa drum di bagian bawah.
Perahu melayani penyeberangan setiap hari. Perahu menyeberangkan warga dari Kecamatan Balongbendo ke Wringinanom dan sebaliknya. Tarif per penumpang yaitu Rp1.000 dengan jarak tempuh sekitar 50 meter. Saat kejadian, kedalaman air sungai kurang lebih tujuh meter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)