Staf Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim, Didiek Rahmadi, mengatakan menyiapkan 15 tenaga ahli kesehatan dan kejiwaan untuk menangani warga eks-Gafatar di tempat transit. Mereka terdiri dari satu dokter umum, satu psikolog, dan 13 perawat.
Setibanya di Surabaya, warga eks-Gafatar menjalani pemeriksaan kesehatan jasmani di tempat transit. Mereka juga akan mendapat bimbingan psikologi maupun keagamaan. Setelah itu, barulah mereka dipulangkan ke kampung halaman masing-masing.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Proses itu berlangsung kurang lebih empat selama mereka di tempat transit," kata Didiek usai mengikuti rapat bersama Wagub Jatim terkait persiapan kedatangan 515 warga Jatim eks-Gafatar di kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan Surabaya, Kamis (21/1/2016).
Didiek mengatakan persiapan dimulai Jumat besok. Tempat transit akan dilengkapi dengan mesin pendingin udara atau AC. Ada pula tempat bermain bagi anak-anak eks-Gafatar.
Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf mengatakan menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk memberikan bimbingan keislaman. Pemprov juga mengajak organisasi keagamaan untuk terlibat dalam pemulihan psikologi dan pemahaman rohani pada warga eks-Gafatar.
"Bagi yang muslim, nanti yang memberi pemahaman agama adalah MUI. Sedangkan yang beragama lain kami sediakan tokoh-tokoh agama terbaik," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)