Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Wilayah IV Jawa Timur Benny Siswanto mengatakan angka tersebut lebih besar dibandingkan tahun lalu yang disiapkan senilai Rp19 triliun.
"Jadi tahun ini ada peningkatan pecahan uang yang kita siapkan dibandingkan tahun lalu." kata Benny, di Surabaya, Kamis (9/6/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Benny menjelaskan, alasan ada kenaikan nominal dikarenakan, perekonomian di Jatim terus meningkat selama setahun terakhir. Selain itu, karena banyaknya kegiatan yang diselenggarakan masyarakat, juga diprediksi perbankan lebih banyak dibanding tahun lalu.
"Nah, apalagi tahun ini ada gaji ke tiga belas dan empak belas. Itu juga yang menjadi patokan kami," katanya.
Angka Rp23,5 triliun itu, kata dia, saat ini sudah disebar di seluruh bank di kabupaten/kota di Jatim yang meliputi 697 bank dan 72 BPR serta 697 outlet. Bahkan, pihaknya sudah melakukan pelayanan uang di pulau-pulau terpencil di wilayah kepulauan terpencil, seperti Pulau Bawean, Masalembo, Sapudi, dan Sapeken.
"Ternyata di kepulauan masyarakat sangat antusias untuk menukarkan uang. Dan rata-rata uang mereka banyak yang lusuh, itu menandakan sekali-kali kita memang harus datang ke kepulauan ke pulau-pulau terpencil," ujarnya.
Untuk mengantisipasi adanya uang palsu, lanjut Benny, masyarakat di Jawa Timur, diharapkan menukarkan uang di bank-bank dan tidak disembarangan tempat. Sebab, di bank-bank sendiri sudah terpasang spanduk yang bertuliskan "Melayani penukaran uang".
"Kalau ada bank yang menolak penukaran uang, silakan laporkan ke BI, kita akan menindakknya," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)