"Mohon doa restu, agar saya tidak begitu," demikian satu kalimat yang ditulis Dahlan dalam curhat berjudul 'Soal Corong' itu yang diunggah pada 8 Juni 2015.
Dahlan menjelaskan, ia bukan lagi pimpinan Jawa Pos Group. Sejak sakit delapan tahun lalu ia melepaskan diri dari jabatan tersebut. Namun ia mengakui masih memiliki saham di media itu.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Selain itu, kata Dahlan, Jawa Pos Group adalah corong bagi siapa saja. Ia mengatakan tak mungkin menjadikan media pribadi sebagai corong menghadapi kasus.
"Masyarakat sudah sangat cerdas dan sangat kritis. Masyarakat selalu menilai media itu seperti apa," ungkapnya.
Alasan lain, katanya, dunia sudah punya jejaring internet. Siapapun bisa menyampaikan opini pribadi melalui media online. Tapi, opini itu tak harus mengganggu ranah publik.
Blog itu merupakan curhatan pertama Dahlan setelah Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta menetapkan mantan Menteri BUMN itu sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan gardu induk PLN pada 5 Juni 2015.
Dahlan menegaskan dirinya belum menunjuk pengacara. Tapi ia berencana menggunakan blognya untuk memberikan penjelasan soal kasus yang membelit pria berkaca mata itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
