Kepala Badan SAR Nasional Jatim, M Arifin, mengakui kondisi cuaca di Gunung Semeru tak memungkinkan untuk melanjutkan pencarian yang dimulai pada 08.00 WIB. Hujan yang turun dengan deras mengakibatkan daya pantau pencarian dengan pesawat tanpa awak alias drone tak maksimal.
"Jadi kami hentikan sementara dulu," kata Arifin di kantor Badan SAR Nasional Jatim di Sidoarjo, Selasa (21/6/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Arifin mengakui hujan deras mengguyur sebagian wilayah Jatim. Termasuk di Gunung Semeru. Hujan deras yang berisiko longsor mengancam keselamatan petugas penyelamat.
Petugas penyelamat menggunakan drone untuk mencari pendaki asal Swiss yang mendaki Gunung Semeru pada 3 Juni 2016. Petugas dan perangkat drone sudah menyisiri gunung. Namun Lionel tak kunjung ditemukan.
Pencarian dilakukan di kawasan Ranupani dan Tawonsongo. Selain drone, pencarian melibatkan puluhan petugas penyelamat yang menyisiri area darat.
Lionel Du Creaux bersama temannya, Alice Guignard, mendaki Gunung Semeru pada 3 Juni. Mereka mendaki tanpa registrasi terlebih dahulu ke pos Ranupani. Pada 7 Juni Lionel dinyatakan hilang setelah Alice melapor ke petugas Pos Ranupani. Alice sempat tersesat, namun ditemukan pendaki lain.
Pencarian terhadap Lionel dilakukan mulai 8 Juni 2016. Pencarian dihentikan pada 18 Juni 2016. Meski dihentikan, petugas tetap mencari Lionel atas permintaan keluarga.
Baca: Pencarian Dihentikan, Pendaki Swiss Dipastikan Hilang di Semeru
Lionel merupakan korban ke-29 yang hilang di Gunung Semeru saat melakukan pendakian ke Puncak Mahameru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
