"Justru jabatanlah yang mengejar beliau (Gus Mus). Ini yang membuat saya sangat terharu, dan orang seperti beliau patut menjadi contoh untuk kita semua untuk tidak mengejar jabatan di NU. Jika ingin mengabdi di NU, contohlah Gus Mus. Beliau jadi pengurus atau tidak tetap mengabdi pada NU,” kata Gus Ipul, di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (7/8/2015).
Gus Ipul mengaku terharu dengan sosok Gus Mus. Terlebih lagi disaat dirinya menerima pesan SMS dari Gus Mus. "Ass wr wb, aku pamit njaluk ngapuro yen ono kaluputan, salut kerjo sampeyan, utk NU, mugo-mugo kecatet amal sholehmu, wass wr wb (Ass, saya pamit dan mohon maaf yaa apabila ada kesalahan, saya salut kinerja sampean untuk NU, semoga amal solehmu dicatat tuhan, wass wr wb)," demikian bunyi SMS dari Gus Mus yang diterima Gus Ipul.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sedang Gus Ipul pun menjawab pesan pendek tersebut. "Maturnuwun, kulo nggih nyuen ageng pangapunten menawi wonten salan lan kaluputan. (Terimakasih, saya juga mohon maaf sebesar-besarnya apabila ada salah)," bunyi jawaban SMS Gus Ipul kepada Gus Mus.
Gus Ipul mengaku heran dengan Gus Mus yang tidak mau menjadi Rois Aam unbtuk periode 2015 – 2020. “Padahal beliau sudah resmi ditetapkan sebagai Rois Aam, dan itu sah. Namun beliau tetap tidak mau, beliau tetap mengundurkan diri, karena beliau khawatir nanti dipahami secara keliru oleh umat NU, “ jelas mantan menteri ini.
Gus Ipul juga menjelaskan jika melihat sejarah dari jaman dahulu selalu terjadi penolakan ketika seseotang diminta atau terpilih menjadi Rois Aam. “Ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua terutama warga NU untuk tidak mengejar jabatan. sekali lagi contohlah Gus Mus, beliaulah sejatinya ulama dan kyai NU,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)