Pasangan suami istri Nur Kholis, 40 dan Khoirun Nisa, 30, menjadi korban saat perahu penyeberangan yang mereka tumpang terbalik kemarin pagi. Pasangan tersebut meninggalkan dua anak yang masih berusia kecil yaitu Elsabila dan Ilham.
Nur Kholis dan Nisa dikebumikan di Pemakaman Umum Desa Wringinpitu, Kecamatan Balongbendo, Jumat siang 14 April 2017. Kerabat dan tetangga menghantar kedua jenazah ke pemakaman.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Tampak Elsabila dan Ilham di tengah kerumunan warga yang menyaksikan pemakaman. Elsabila menangis. Sedangkan Ilham hanya diam di gendongan salah seorang kerabatnya.
Sesekali Elsabila merangkul adiknya. Beberapa kerabat berusaha menguatkan kakak beradik itu. Tangis duka pun terdengar di pemakaman.
Imam, tetangga almarhum, mengatakan Nur Kholis bekerja di sebuah toko bangunan. Sedangkan istrinya bekerja sebagai buruh pabrik.
(Polisi di lokasi perahu tambang terbalik di Gresik, MTVN - Amaluddin)
"Mereka biasa menggunakan perahu penyeberangan dari Balongbendo ke Gresik. Perahu itu menjadi alat transportasi yang menghubungkan Sidoarjo dengan Gresik," ungkap Imam usai menyaksikan pemakaman.
Menurut Imam, perahu penyeberangan itu tak layak digunakan. Tapi, warga setempat tak memiliki pilihan. Sebab transportasi itu lebih efisien, murah, dan cepat.
Nur Kholis dan Khoirun Nisa merupakan dua dari empat penumpang perahu penyeberangan yang ditemukan tewas. Keduanya ditemukan pada Jumat pagi.
Hingga berita ini dimuat, satu penumpang masih hilang. Sedangkan empat penumpang lain dikembalikan ke keluarga masing-masing.
Peristiwa itu terjadi pada Kamis pagi 13 April 2017. Perahu berangkat dari Balongbendo hendak menyeberangi Kali Surabaya menuju Wringinanom, Gresik.
Perahu mengangkut belasan penumpang dan beberapa sepeda motor. Di tengah sungai, perahu terbalik. Penumpang dan sepeda motor berhamburan ke sungai dengan kedalaman tujuh meter tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
