Risma saat presentasi penataan kota dan pencanangan Surabaya sebagai kampung pendidikan di hadapan peserta Prepcom Habitat III, di Grand City, Surabaya, MTVN - MK Rosyid
Risma saat presentasi penataan kota dan pencanangan Surabaya sebagai kampung pendidikan di hadapan peserta Prepcom Habitat III, di Grand City, Surabaya, MTVN - MK Rosyid (Muhammad Khoirur Rosyid)

Risma Presentasikan Surabaya Kota Pendidikan yang Ramah Lingkungan

bilateral
Muhammad Khoirur Rosyid • 26 Juli 2016 17:05
medcom.id, Surabaya: Kota Surabaya, Jawa Timur, bakal menjadi kota pendidikan dan ramah lingkungan. Demikian disampaikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma di hadapan peserta forum penataan kota dalam rangkaian acara persiapan pertemuan ketiga menuju Konferensi Habitat III atau The Third Session of the Preparatory Committee (Prepcom 3) for Habitat III.
 
Risma menyebutkan sekitar 65 persen warga Surabaya tinggal di perkampungan. Pada 2010, di awal kepemimpinan Risma, tempat tinggal mereka kumuh. Tingkat pendidikan mereka pun rencah.
 
"Karena kondisi kampung dan kotor, di rumah sakit banyak anak-anak yang terserang penyakit seperti diare dan demam berdarah," kata Risma di Grand City, Surabaya, Selasa (26/7/2016).

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Kemudian, Risma mengajak warga Surabaya untuk membersihkan lingkungan. Ia mengajak warga mengelola dan mendaur ulang sampah.
 
"Semakin lama warga paham bagaimana mengelola sampah. Setiap tahun volume sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) menurun 10 persen. Dengan begitu angka warga yang terserang penyakit juga turun," kata perempuan yang menjabat Wali Kota Surabaya dua periode itu.
 
Ke depan, Risma mengatakan akan menjadikan Surabaya sebagai Kota Pendidikan. Ia menyiapkan program setiap kampung harus memiliki lingkungan yang mendidik. Setiap kegiatan anak-anak benar-benar diawasi ketat oleh sekolah dan orang tua.
 
"Mulai pukul 05.00- 21.00 WIB anak tidak boleh keluar di jalanan. Selama di rumah orang tua juga harus memeriksa mobile handphone anak-anak untuk memantau komunikasi anak," ujarnya.
 
Di kampung pendidikan, kata Risma, tidak boleh ada orang yang merokok. Akan disediakan ruang merokok di pintu masuk dan keluar perkampungan.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(RRN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif