Kepastian itu disampaikan Sekjen Habitat, Joan Clos, saat menggelar jumpa pers di Grand City Convention, Surabaya, Senin, 25 Juli 2016. Joan mengatakan di antara sekian ribu orang yang berpartisipasi dalam acara tersebut, ada sekitar 1.886 anggota PBB yang hadir.
"Di antaranya peserta asing sebanyak 177 orang, mewakili 116 negara, dan sisanya dari Indonesia," kata Joan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Acara Habitat III di Surabaya itu akan berlangsung selama tiga hari, mulai 25 sampai 27 Juli 2016. Konfrensi internasional yang digelar di oleh PBB itu ada 13 rangkaian acara, ditambah 27 acara paralel selama Prepcom 3.
"Saya nyatakan acara Prepcom 3 di Surabaya ini sangat sukses, sangat bagus. Bagi saya ini sangat luar biasa. Saya sangat berterimakasih, orang-orang di Surabaya sangat ramah, di hotel pelayanannya juga ramah dan menyambut kami dengan sangat baik," katanya.
Menurut Joan, acara persiapan Prepcom 3 for Habitat III di Surabaya bisa terbilang lebih bagus dari acara persiapan Prepcom yang sebelumnya dilaksanakan di dua negara, yakni Prepcom I dilaksanakan di New York, USA, pada 17-18 September 2014. Prepcom II di Nairobi, Kenya, pada 14-16 April 2015.
"Kami sangat senang sekali berada di kota pahlawan ini, kami sangat nyaman sekali, dan banyak kata-kata indah yang harus saya sampaikan untuk Surabaya," kata Joan.
Hari pertama The Third Session Preparatory Committe for UN Habitat III (PrepCom3) berlangsung padat. Ada banyak agenda dibahas. Diantaranya public spaces and civil society in the aftermath of the Nepal earthquake, youth in action-partnering for change dan the role of local and regional governments in implementing the new urban agenda.
Para delegasi juga membahas usulan mengenai masalah urbanisasi, atau pembangunan perkotaan berkelanjutan. Para peserta akan membentuk konsensus atas Agenda Baru Perkotaan (New Urban Agenda) yang akan disahkan di Quito, Ekuador, Oktober mendatang. Kesepakatan ini akan disebut sebagai Deklarasi Quito.
“Penyelenggaraan Prepcom 3 menuju konferensi habitat III di Kota Surabaya menjadi momentum bagi negara-negara dunia untuk belajar dan mendapatkan inspirasi. Mari kita semua belajar dan terinspirasi dari Surabaya dan Indonesia dalam mewujudkan agenda pembangunan perkotaan yang ideal dalam 20 tahun ke depan," imbuh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)