Lebaran Ketupat memiliki makna yang penting bagi sebagian besar masyarakat Madura. Pada hari perayaan Lebaran Ketupat ini masyarakat Madura yang sebagian besar perantau, biasanya berkumpul di suatu tempat bersama keluarga besarnya.
Mereka merayakan hari terakhir berkumpul bersama keluarga besar sebelum kembali ke perantauan keesokan atau sore harinya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Jadi, kalau yang merantaunya dekat, seperti Surabaya, Sidoarjo, atau sekitarnya, mereka biasanya pulang dulu H+1 atau H+2, nanti kembali kumpul pada H+6," terang Ahmad, warga Burneh, Bangkalan, Madura, yang sehari-harinya bekerja sebagai pedagang di Pasar Krian, Sidoarjo, Selasa (21/7/2015).
Selain menikmati sajian kuliner nikmat dengan hidangan ketupat sebagai pelengkap wajib, warga Madura juga memenuhi tempat-tempat wisata hingga sore hari. Bahkan, dentuman petasan tak kalah ramai dibandingkan hari H Idul Fitri.
"Ini sebagai perayaan perpisahan sebelum kami kembali ke perantauan dan rutinitas harian," ujar Slamet, warga Tanah Merah Bangkalan, yang merantau ke Pegirian, Surabaya, Jawa Timur, sejak lima tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)
