Hingga berita ini dimuat, Kamis 3 Desember, Srikanto masih dirawat di ruang ICU RSU Haji Sukolilo. Srikanti mengalami patah tulang pada kaki kiri. Kondisinya belum stabil sehingga membutuhkan perawatan ekstra.
Tim dokter menunggu kondisi Srikanti stabil. Sehingga tim dokter dapat mengoperasi kaki kirinya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Dari hasil rekam medis, luka pada kaki kirinya cukup parah," kata Wakil Direktur Wakil Direktur Pelayanan Medik (Yanmed) RSU Haji Sukolilo dr Achmad Djaeli.
Sementara itu, Wiyang Lautner, pengendara mobil Lamborghini maut itu, masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur. Tersangka mengeluh mual dan pusing sejak tabrakan yang terjadi pada Minggu 29 November 2015.
Penyidik Polda Jatim membantarkan penanganan kasus itu ke RS Bhayangkara. Polisi meminta keterangan tersangka meski masih menjalani rawat inap. Polisi memerlukan keterangan itu untuk mencocokkan kesaksian dengan pengemudi Ferrari terkait dugaan kebut-kebutan sebelum tabrakan.
Bambang, pengendara Ferrari merah, menjalani pemeriksaan selama 18 jam pada Rabu 2 Desember 2015. Bambang membantah kebut-kebutan dengan Lamborghini hitam yang dikendarai Wiyang.
"Mereka hanya berjalan beriringan menuju lokasi ngumpul," kata Kasatlantas Polrestabes Surabaya AKBP Andre Manuputty.
Kecelakaan maut terjadi pada empat hari lalu. Lamborghini hitam menabrak gerobak penjual STMJ di pinggir Jalan Mayar Kertoarjo. Pemilik gerobak mental dan mengalami luka ringan.
Kecelakaan itu juga membuat sepasang suami istri yang berada di dekat gerobak ikut mental. Kuswantoro, sang suami, meninggal setelah tabrakan. Sedangkan istrinya, Srikanti, mengalami luka parah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
