Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, mengatakan pemprov berusaha menurunkan anggaran itu pada 2015. Namun, bila tak dapat memenuhinya, pemprov berjanji melaksanakan bantuan itu pada 2016.
Hingga berita ini dimuat, Jumat (11/9/2015), Pemprov Jatim masih menggodok kebijakan tersebut. Alasannya, kata Wagub yang disapa Gus Ipul, program itu merupakan kali pertama di Jatim, bahkan Indonesia.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Nanti yang dapat bantuan itu bukan untuk semua huffadz di Jatim, tapi khusus untuk huffadz yang mengajar. Mungkin jumlahnya sekitar dua ribuan orang, dengan besaran bantuan Rp300 ribu per bulan," kata Gus Ipul.
Bantuan itu merupakan penghargaan pada huffadz yang ikut andil mendidik akhlak warga Jatim, termasuk anak-anak. Gus Ipul menganggap mereka membantu menyelaraskan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan dengan akhlak yang mulia.
"Ide ini muncul dari hasil diskusi saya dengan Pak Gubernur (Soekarwo). Nah, dari hasil diskusi itulah muncul ide memberikan bantuan kepada para huffadz, karena ikut membina akhlak masyarakat Jatim," tutur Gus Ipul.
Adapun penerimanya, lanjut Gus Ipul, harus memiliki syarat dan melewati proses seleksi ketat. Sehingga, bantuan itu tepat sasaran. Beberapa di antaranya, apakah betul orang tersebut hafal Alquran, di mana tempat dia menghafal Alquran, dan harus lolos tes hafal Alquran.
"Nanti ada tim khususnya sendiri. Sekarang masih dalam proses dan terus dipelajari. Yang penting nanti itu, yang mendapat bantuan huffadz yang mengajar, tapi kalau tidak mengajar ya tidak dapat bantuan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)
