"Seyogyanya (simulasi) perlu ditambah lagi agar siswa lebih terbiasa dengan metode dan software aplikasi UNBK 2017," kata Nurul Ilmi, siswa SMA Negeri 3 Jombang, Kamis, 16 Maret 2017.
Senada, Hanafi mengatakan dirinya kurang terbiasa dengan metode UNBK. "Ketika ujian nasional dulu kan masih berbasis kertas. Namun, saat ini sudah pakai komputer. Sehingga, kita harus membiasakan diri dengan sistem komputer tersebut," jelasnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi jawa Timur wilayah Kabupaten Jombang Fathurrohman mengatakan, tiga kali simulasi UNBK di sekolah-sekolah dirasa cukup bagi siswa. "Namun, kita juga berkeinginan lebih banyak lagi memberikan simulasi ujian kepada siswa," tegasnya.
Penambahan simulasi, kata Fathurrohman, ditakutkan akan mengganggu agenda yang sudah tersusun di masing-masing sekolah. "Tiap sekolah juga punya agenda sendiri, misalnya ujian akhir sekolah ujian praktek serta ujian-ujian lain," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NIN)