Suasana penyebrangan di Sungai Brantas, Desa Megaluh, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang. Foto: MTVN/Nurul Hidayat
Suasana penyebrangan di Sungai Brantas, Desa Megaluh, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang. Foto: MTVN/Nurul Hidayat (Nurul Hidayat)

Pengusaha Gethek Dapat Berkah dari Kemacetan Jembatan Ploso

mudik lebaran 2015
Nurul Hidayat • 20 Juli 2015 15:10
medcom.id, Jombang: Meningkatnya pemudik yang menggunakan jasa perahu penyeberangan atau gethek untuk melintasi Sungai Brantas, menjadi berkah tersendiri bagi pemilik usaha tersebut. Omzet pendapatan mereka meningkat hingga 300 persen dibandingkan hari biasa.
 
Heri Widianto, 30, salah satu pengelola gethek, dalam sehari bisa melayani hingga 200 mobil untuk menyeberang. Dalam sekali menyeberang, gethek bisa mengangkut lima mobil. Sedangkan untuk roda dua, dalam sehari bisa melayani 600 unit.
 
"Lumayan, Mas. Mungkin ini yang dinamakan berkah Ramadan," ujarnya, ditemui di lokasi penyeberangan di Desa Megaluh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (20/07/2015).

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Heri mengatakan tarif untuk hari raya juga berbeda dibandingkan hari biasa. Jika hari biasa dipungut biaya Rp1.000 untuk roda dua dan Rp10 ribu untuk roda empat, pada saat ini naik signifikan.
 
"Sekarang untuk roda Rp2.000 dan untuk roda empat Rp15 ribu," ujarnya.
 
Mobil banyak memilih menggunakan gethek karena Jembatan Ploso kerap padat saat arus balik ini. Siti Masnunah, 34, warga Desa Warujayeng, Kabupaten Ngajuk mengaku mendapat manfaatkan dari keberadaan penyeberangan ini.
 
"Kalau lewat sini hanya butuh 10 menit. Kalau memutar lewat (Jembatan) Ploso bisa berjam-jam macetnya," kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(UWA)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif