Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Pamekasan Rusdi Saleh mengatakan angka penderita HIV/AIDS di kabupaten tersebut meningkat dari tahun ke tahun.
Banyak hal yang menjadi faktor penularan HIV/AIDS. Yaitu perilaku seks bebas dan penggunaan alat suntik untuk narkoba. Terakhir yakni penggunaan alat cukur secara bergantian di tempat pangkas rambut.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kebiasaan tempat pangkas rambut menggunakan alat cukur secara bergantian, sangat berpotensi menjadi salah satu faktor penularan HIV/AIDS," ujar Rusdi, Senin (30/11/2015).
Lantaran itu, Dinkes mengaku rutin menyosialisasikan pencegahan penularan virus mematikan itu. Dinkes pun meminta praktisi kesehatan menggunakan jarum suntik sekali pakai.
Tempat pangkas rambut pun menjadi target sosialisasi. Rusdi mengatakan pihaknya meminta tempat pangkas rambut menggunakan silet sekali pakai untuk melayani konsumen.
"Saya harap dengan itu angka penularan bisa ditekan," kata Rusdi.
Rusdi mengatakan Dinkes Pamekasan mencatat 13 orang dengan HIV/AIDS (ODHA) pada 2012. Jumlah itu bertambah menjadi 22 orang pada 2013. Lalu pada 2014, jumlahnya bertambah menjadi 27 orang. Hingga November 2015, jumlah ODHA yang tercatat di Dinkes Pamekasan sebanyak 30 jiwa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)