Toni meninggalkan anak perempuan berusia tiga tahun dan istri. Selama masa hidupnya, Toni dikenal baik oleh kerabat dan tetangganya.
Setibanya di rumah duka di Kelurahan Ciptomulyo, Kota Malang, sekitar pukul 15.30 WIB, jenazah Toni Wijaya disambut tangis histeris. Orang tua korban Subandi dan Siti Rohani serta istrinya, Sulis, tidak henti-hentinya menangis. Sedangkan, anak semata wayangnya terlihat murung dan beberapa kali ikut menangis ketika digendong neneknya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kerabat korban, Eko Cahyo W. mengaku keluarga memiliki firasat kurang baik."Istrinya sempat minta korban suruh balik dan minta lain waktu berlibur ke pantai," cerita dia, Sabtu (2/1/2016).
Keluarga terpukul atas kepergian korban. Terutama istrinya. "Keluarga sudah ikhlas, ini murni musibah," imbuhnya.
Jenazah korban lantas dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Mergosono. "Semoga korban dijamin surga dan diampuni dosa-dosanya," papar dia.
Seperti diberitakan, jenazah M. Arifin dan Toni Wijaya ditemukan petugas gabungan sekitar pukul 11.34 WIB, Sabtu 2 Januari. Sehari sebelumnya, Slamet Sutrisno tewas terseret ombak, dan Soni Angga berhasil selamat. Saat ini korban lainnya, Mahendra Adekusuma belum ditemukan. Petugas masih melakukan penyisiran di sekitar TKP.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)
                                    
                            
								
								
								
								
								
								
								
								
								
								
								
        
            