Banjir mengakibatkan aktivitas warga lumpuh. Sekolah ditutup. Akses transportasi pun tak beroperasi.
Sebagian warga mengungsi. Sebagian lain memilih tinggal di rumah untuk mengamankan barang-barang berharga mereka.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Fathul Huda, 27, warga Driyorejo, meminta pemerintah mencari solusi menangani banjir. Menurutnya, drainase tak lancar sehingga saluran air tidak mampu menampung hujan turun deras.
Salah satu masalahnya yaitu pembangunan pabrik tanpa disertai dengan sistem drainase. "Mestinya saat izin membangun, harus dipertegas. Kalau tidak sesuai langsung ditindak," kata Fathul Huda, Selasa (16/2/2016).
Senada dengan itu, Muslimin pun meminta pemerintah ketat memproses pengurusan izin pabrik. Sebab, masalah lingkungan harus menjadi fokus bersama pemerintah, masyarakat, dan pengusaha.
"Kalau begini kami warga yang dirugikan," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Gresik, Sumarno, mengatakan setiap perizinan dokumen lingkungan turut dilampirkan. Dokumen itu berisi terkait analisis dampak lingkungan.
"Kalau soal drainase dan lainnya nanti itu urusannya Dinas Pekerjaan Umum. Kalau BLH hanya mengetahui melalui dokumen lingkungan dan perizinan," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)