Hesti mengaku direksi Lapindo mengaku tengah membangun opini publik yang positif. Satu di antaranya korban semburan lumpur punmendapat kesejahteraan.

(Vice President Lapindo Brantas Inc, Hesti Armi Wulan bersama Area Manager LBI, Harsa Harjana, MTVN - Amaluddin)
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Jadi jujur kami deg-degan. Berita apa yang akan muncul besok," kata Hesti dalam sebuah pertemuan di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (27/5/2016).
Hesti tak menyebutkan kesejahteraan yang dirasakan masyarakat Sidoarjo. Tapi, kata Hesti, Lapindo beriktikad baik dan bertanggung jawab pada dampak semburan lumpur.
Hesti menjelaskan 10 persen jumlah korban lumpur belum menerima ganti. Jumlah total warga yang menjadi korban mencapai 3.331 orang.
Hesti berharap masyarakat sadar bahwa Lapindo bertanggung jawab pada masalah tersebut. Hanya saja, kata Hesti, masyarakat tak menyadari itu.

(Aksi warga menolak Lapindo di Sidoarjo, MTVN - Syaikhul Hadi)
Misalnya, masyarakat yang mengatasnamakan Koalisi Masyarakat Peduli Pengelolaan Gas Bumi (Kompag) Jatim berunjuk rasa dan mendesak Lapindo angkat kaki dari Sidoarjo.
Baca: Koalisi Masyarakat Minta Lapindo Angkat Kaki dari Sidoarjo
Lapindo, kata Hesti, mengapresiasi aksi tersebut. Itu merupakan hak masing-masing individu.
"Tapi, di sisi lain mereka sebenarnya tidak memahami dengan baik tentang kondisi yang sesungguhnya," ungkapnya.
Pada 29 Mei 2016, lumpur panas menyembur di lokasi pengeboran Lapindo Brantas Inc di Dusun Balongnongo, Desa Renokenongo, Kecamatan Porong. Semburan lumpur menggenang permukiman, pertanian, dan perindustrian di sekitar lokasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)