Mereka menurunkan baliho serta atribut yang terpasang atas nama kubu Rektor Ibrahim. Tak sampai di situ, mahasiswa yang mengenakan almamater kebeseran mereka melakukan sweeping ke ruangan-ruangan yang selama ini diserobot kubu Rektor Ibrahim.
"Mari kita robohkan baliho bergambar Rektor Ibrahim di kampus ini. Rektor yang sah secara hukum dan diakui oleh Kopertis adalah HM Mudjib Mustain," ujar salah satu mahasiswa dalam orasinya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Yel-yel yang diteriakkan mahasiswa semakin memanaskan situasi. Selanjutnya, mahasiswa secara bersama-sama merobohkan baliho di halaman kampus. Bukan hanya itu, sejumlah poster bergambar Ibrahim juga diturunkan dan disobek-sobek.
Meski demikian, emosi para mahasiswa belum juga mereda. Sembari menyanyikan mars Undar, mereka men-sweeping ruangan yang selama ini direbut kubu Ibrahim. Yang pertama disasar mahasiswa adalah ruang Biro Administrasi Keuangan. Sempat terjadi ketegangan karena di dalam ruangan itu masih ada sekitar empat karyawan yang sedang berkativitas. Oleh mahasiswa, mereka kemudian diseret keluar.
Kemarahan terus berlangsung. Mahasiswa juga menjebol pintu ruangan Fakultas Sospol yang terkunci rapat. Bahkan, kaca jendela fakultas tersebut juga dipecah oleh mahasiswa. Setelah itu, berkas dan data-data diamankan oleh mahasiswa, termasuk sejumlah unit komputer.
Ruangan lainnya yang dikuasai mahasiswa adalah Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum. "Hari ini aset-aset tersebut kembali kita kuasai. Karena memang rektor Ibrahim itu ilegal. Yang legal adalah kubu Mujid Mustain. Ini terbukti dengan keluarnya surat dari Kopertis tertanggal 5 Juni 2015," ujar Andika Dwi Wahyono alias Kombun, Ketua BEM Undar yang memimpin jalannya aksi.
Hingga sekitar pukul 11.00 WIB, aksi sweeping mahasiswa masih berlangsung. Selain para mahasiswa nampak pula puluhan dosen dalam aksi tersebut. Bahkan, Ketua Yayasan Undar, Hj Ahmada Faidah alias Neng A'ah, juga ikut aktif mendampingi mahasiswa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)