"Ada peningkatan debit air sangat tinggi dari atas Gunung Semeru. Warga diminta waspada adanya lahar dingin yang turun gunung," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Sudarmawan, di Surabaya, Selasa (3/2/2015).
BPBD Lumajang melaporkan adanya peningkatan debit air yang cukup besar dari Gunung Semeru dalam beberapa hari ini. Namun, ketinggiannya baru satu meter dan belum meluap.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Seiring dengan hujan deras yang turun dalam beberapa hari ini, BPBD khawatir akan terjadi luapan lahar dingin yang masuk di sepanjang DAS Semeru.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan curah hujan di Kabupaten Lumajang mencapai puncaknya pada 28 Januari-3 Februari. "Intesitas curah hujan memang agak tinggi beberapa hari terakhir, namun pantauan di lapangan banjir lahar dingin Gunung Semeru masih aman karena tidak sampai meluap," ujar Sudarmawan.
Pada kondisi normal, lanjutnya, ketinggian air di sejumlah DAS yang dilalui lahar dingin mencapai 0,5 meter. Saat ini, tinggi muka air di sini mencapai satu meter.
"Kondisi tersebut masih katagori aman, namun kami tetap mengimbau kepada warga yang berada di bantaran DAS yang dilalui lahar dingin untuk tetap waspada, apabila hujan turun cukup deras di puncak Semeru yang memiliki
ketinggian 3.676 mdpl itu," jelas dia.
Selain itu, BPBD Jatim juga mengimbau kepada para penambang untuk menghentikan aktivitasnya, apabila curah hujan cukup deras di kawasan puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa itu. "Kadang-kadang di sekitar sungai tidak turun hujan, namun tiba-tiba debit air meningkat karena hujan deras mengguyur kawasan puncak, sehingga para penambang harus meningkatkan kewaspadaan selama menambang pasir selama musim hujan," kata Sudarmawan.
Data BPBD menunjukkan ada enam kecamatan yang berada di lereng Gunung Semeru, yakni Kecamatan Tempursari, Pasrujambe, Candipuro, Tempeh, Pasirian, dan Pronojiwo. Kecamatan ini merupakan daerah yang harus waspada terhadap ancaman lahar dingin.
"Kami juga menyiagakan sejumlah sukarelawan untuk memantau lahar dingin di Sungai Besuk Sat, Besuk Kobokan, Besuk Kembar, dan Besuk Bang," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(BOB)