Dari pantauan Metrotvnews.com, jalan itu memanjang hingga 500 meter dari ruas Jalan Soekarno-Hatta menuju gerbang terminal. Jalan itu dilintasi bus dan angkutan umum. Dengan kata lain, jalur itu bukan lintasan utama dalam kota.
Di malam hari, lampu berkapasitas 250 watt menerangi jalan. Jarak antarlampu yaitu sekitar 35 meter.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Biasanya kalau malam hari banyak yang berkumpul. Banyak waria mangkal dan muda-mudi mesum di atas kendaraan," kata seorang tukang becak yang enggan menyebutkan namanya kepada Metrotvnews.com, Jumat (4/3/2016).
Keramaian, kata si tukang becak, terjadi pada Selasa malam dan Sabtu malam. Biasanya sepeda motor berjejer di pinggir jalan. Muda-mudi bermesraan di atas motor masing-masing.
Tampak juga beberapa waria mangkal. Mereka siap menerima ajakan 'kencan kilat' dari pria hidung belang.
"Kondisi sangat memungkinkan untuk melakukan hal itu, karena kondisi jalan yang gelap, karena kurangnya penerangan di sepanjang jalan tersebut," katanya.
Di lain tempat, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jombang, Hari Utomo menolak anggapan penerangan yang minim mengakibatkan aksi mesum leluasa terjadi di jalan tersebut. Sebab, katanya, pemasangan lampu di sisi kiri dan kanan jalan itu sudah cukup.
"Kami berharap Satpol PP-lah yang merazia tindakan mesum itu," kata Hari.
Sebelumnya, Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko mengaku mendapat informasi keberadaan kelompok Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) di wilayahnya. Satu di antaranya, komunitas itu berkumpul di Taman Keplaksari yang berlokasi di sebelah Terminal Keplaksari.
Bupati mengajak masyarakat meminta warga Jombang meminimalisasi kegiatan LGBT di lokasi publik. Termasuk, kegiatan mesum yang membuat resah warga sekitar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)