Supervisor Operasional PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Pelabuhan Kamal, Agusman mengatakan, sepinya penumpang di pelabuhan penyeberangan ini mengakibatkan kerugian hingga Rp10 miliar per tahun. Menurut Agusman, biaya operasional kapal tidak sebanding dengan jumlah pemasukan hasil penjualan tiket.
"Kerugian Rp10 miliar itu pada 2014. Untuk tahun ini belum bisa kami total karena menunggu perhitungan pada saat tutup buku," kata Agusman, saat ditemui Metrotvnews.com, di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Senin (28/12/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Saat ini, pihaknya mengoperasikan tiga kapal untuk melayani penyeberangan Surabaya-Madura. Masing-masing kapal roll on-roll off (Ro-Ro) itu melakukan 10 kali perjalanan setiap hari. Setiap kali perjalanan membutuhkan biaya Rp600 ribu.
"Jadi 3 kapal kalau ditotal melayani 60 kali perjalanan. Tinggal kalikan saja biaya operasionalnya. Sedangkan pendapatan hanya Rp29 juta. Kerugian itu belum termasuk biaya suku cadang dan gaji SDM atau operator penyeberangan," ujar dia.
Agusman menuturkan, sebelum Jembatan Suramadu beroperasi, Pelabuhan Kamal mengantongi pendapatan hingga Rp500 juta dalam 24 jam melayani penyeberangan. Namun, saat ini jam operasional terpaksa dipangkas karena kerugian semakin membengkak.
"Sekarang dari pukul 05.24 hingga 21 WIB. Kerugian yang kita alami sementara ini dapat ditutupi melalui subsidi silang dari penghasilan pelabuhan lain yang dikelola PT ASDP," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(TTD)
