"Sekitar 15 ribu personel telah kami siapkan," kata Kepala Polda Jawa Timur, Irjen Anas Yusuf, Selasa (28/4/2015).
Menurut dia, polisi akan bekerja maksimal dalam pengamanan peringatan Hari Buruh. Dia berjanji tegas dalam menindak demonstran yang bertindak di luar batas. Termasuk sweeping ke pabrik atau perusahaan, demi mengajak rekan buruh yang lain bergabung dalam demonstrasi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kalau demo kami persilakan, tapi saya tegaskan tidak boleh ada sweeping," kata dia.
"Menyampaikan pendapat di muka umum adalah hak warga negara, tetapi ada peraturan yang harus diikuti."
Anas juga mengingatkan buruh harus melayangkan ada pemberitahuan kepada kepolisian, sehingga polisi bisa menyiapkan pengamanan saat aksi. Selain itu, setiap 100 orang, minimal ada 1-5 orang yang bertugas sebagai koordinator lapangan.
"Jadi, pihak kepolisian bisa melakukan komunikasi pada korlapnya itu," kata dia.
Dia mengimbau kepada seluruh Kepala Kepolisian Resor jajaran se-Jawa Timur, terutama di daerah kawasan industri seperti Sidoarjo, Pasuruan, Mojokerto, dan Gresik, supaya meminta buruh untuk berdemo di wilayahnya masing-masing. Buruh dari daerah tidak perlu berdemonstrasi di Surabaya.
"Saran saya, perwakilannya saja yang ke Surabaya untuk menyampaikan aspirasinya," ujar Anas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(BOB)
